Logo Bloomberg Technoz

Kawasan industri di wilayah Kendal dan Batang, Jawa Tengah, lanjut Redhata turut menjadi target pasar energi gas asal Jawa Timur. “Kawasan industri di Kendal, Batang, juga terus berkembang,” papar dia.

Diketahui seluruh lapangan HCML kini memproduksi 250 standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Perusahaan tetap menjadi pemasok gas terbesar di Jawa Timur dan akan mempertahankannya di masa mendatang.

Redhata  menambahkan produksi gas dari lapangan BD, MDA, MBH, dan MAC mewakili 30% dari total wilayah Jawa Timur. Sementara dua lapangan lain — MDK dan MBF — masih dalam tahap pengembangan.

“Kami tetap berkomitmen menjadi produsen gas terbesar di Jatim khususnya,” ucap dia. “Dari semua lapangan tidak hanya meningkatkan produksi HCML tapi juga lebih terintegrasi.”

Berdasarkan perhitungan perusahaan lapangan MDK diestimasi onstream pada kuartal III tahun depan. Sedangkan lapangan MBF, lanjut Redhata, memasuki tahap Front End Engineering Design (FEED). “Tahap selanjut menuju pengajuan plan of development (POD) yang rencananya akan onstream 2025 kuartal IV,” kata dia.

Khusus pada lapangan BD menghasilkan belerang cair atau Molten Sulphur yang merupakan produk olahan residu gas. BD juga melakukan pembongkaran belerang cair, usai pemuatan sulfur cari dilakukan pertama kali enam tahun lalu.

Lapangan BD juga menghasilkan carbon, yang membuat perusahaan tengah menimbang opsi pengelolaan penangkapan atau pemisahan karbon. Menurut Redhata HCML berpeluang besar memiliki opsi Carbon Capture Storage (CCU) dibandingkan Carbon Storage & Utilization (CCSU).

“Lebih karena kalau CCSU modelnya karbon diinjeksi ke dalam reservoir jadi ada potensi tekanan das di dalam sumur. Ini jadi lebih berisiko. Tekanan gas lapangan BD juga masih tinggi,” pungkas dia. Namun keputusan finalnya masih masih harus melewati proses studi CCS. Tahapan ini akan melibatkan konsultan.

(wep/wdh)

No more pages