Paket ini muncul di tengah penurunan dukungan terhadap Kishida yang terjun ke level terendah sejak dia menjabat dua tahun lalu, karena inflasi terus melampaui kenaikan upah di negara tersebut. Namun, upaya terbaru dari Kishida tampaknya tidak akan mendongkrak popularitasnya yang lesu.
Survei yang dilakukan oleh surat kabar Nikkei dan jaringan berita penyiaran ANN pekan lalu menemukan persetujuan untuk Kishida masing-masing sebesar 33% dan 26,9%. Jajak pendapat Nikkei juga menunjukkan bahwa 58% responden tidak memiliki ekspektasi positif terhadap paket ekonomi tersebut.
Upah riil di negara ini terus menurun selama 17 bulan berturut-turut, karena pertumbuhan gaji gagal mengimbangi inflasi di negara tersebut, meskipun terdapat kemajuan yang signifikan dalam pembicaraan gaji musim semi tahun ini ketika serikat pekerja melakukan negosiasi dengan perusahaan-perusahaan terbesar di Jepang.
Dukungan terhadap Kishida terus menurun, bahkan setelah dia berencana mengumumkan potongan pajak dan bantuan untuk membantu meringankan dampak inflasi.
(bbn)