Claire Jiao - Bloomberg News

Bloomberg, Aktivitas manufaktur di Asia kembali mengalami penurunan pada Oktober karena konflik di Timur Tengah. Mendorong kenaikan harga minyak dan peningkatan biaya, sementara permintaan global tetap berada di bawah tekanan.

Menurut indeks manajer pembelian manufaktur yang diterbitkan oleh S&P Global dan au Jibun Bank pada hari Rabu, sebagian besar negara di kawasan Asia melaporkan tekanan dari inflasi biaya, penurunan produksi, dan pesanan baru. Ukuran aktivitas pabrik swasta di China tiba-tiba mengalami kontraksi, yang menggarisbawahi kerapuhan di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.

Data ini merupakan tanda yang mengecewakan bagi pertumbuhan global, yang upaya pemulihannya terancam oleh ketidakpastian terkait perang Israel-Hamas dan prospek konflik yang lebih luas di wilayah tersebut. 

Asia, yang merupakan produsen sebagian besar barang-barang di dunia, telah mengalami kesulitan dalam meningkatkan produksi di tahun ini, karena permintaan yang tidak merata dari pasar-pasar utama seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa.