Namun kendala tersebut berhasil diatasi dimana telah dilakukan pengaktifan kembali dan kereta dapat melanjutkan perjalanannya.
"Betul pagi tadi sempat terjadi kereta berhenti dikarenakan terjadi power trip/putusnya arus listrik ke kereta sehingga kereta sempat terhenti di lokasi tersebut sekitar 3 menit,” ujar Kuswardoyo dalam keterangannya melalui pesan singkat, Rabu (1/11/2023).
“Kemudian dilakukan pengaktifan kembali, sehingga kereta dapat beroperasi dan melanjutkan perjalanannya," tutupnya.
Sebelumnya, Netizen di platform sosial media X juga mengeluhkan waktu tunggu LRT Jabodebek yang semakin lama. Salah satu pengguna dengan username @yooteyo mengeluhkan waktu tunggu yang berubah menjadi 1 jam dari 15 menit.
Bahkan, papan jadwal di stasiun LRT juga tidak lagi menampilkan estimasi kedatangan kereta dari LRT Jabodebek.
“Udah 1 minggu tidak ada perubahan, parkiran sepeda makin sepi, penitipan motor makin sepi. Cukup mengecewakan,” ujar akun @yooteyo dalam X, Rabu (25/10/2023).
Kuswardoyo menyampaikan bahwa pada Rabu (25/10/2023), LRT Jabodebek memang beroperasi hanya dengan 9 trainset dan 131 perjalanan.
Seperti diketahui, pada LRT umumnya mengoperasikan 16 trainset per hari.
Kuswardoyo mengatakan hal ini terpaksa dilakukan karena pihaknya menemukan sebagian kondisi roda kereta yang beroperasi sudah memasuki masa perawatan pembubutan roda untuk menghindari kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan.
“Kondisi keausan roda yang sudah memasuki masa pembubutan mengharuskan sejumlah trainset untuk dilakukan perawatan agar keamanan perjalanan tetap terjaga,” ujar Kuswardoyo dalam siaran pers, Rabu (25/10/2023).
(ain)