Logo Bloomberg Technoz

Harga Beras Naik, Benarkah Petani Sejahtera?

Mis Fransiska Dewi
01 November 2023 15:05

Petani tengah memanen padi di Nagrek, Jawa Barat (Dimas Ardian/Bloomberg)
Petani tengah memanen padi di Nagrek, Jawa Barat (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Oktober secara nasional naik 1,43% dibandingkan NTP September, yaitu dari 114,14 menjadi 115,78. Kenaikan NTP pada Oktober 2023 disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini, menyebut kenaikan NTP Oktober 2023 dipengaruhi oleh naiknya NTP di tiga subsektor pertanian, yakni Subsektor Tanaman Pangan sebesar 2,68%; Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 0,96%; dan Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,70%. 

“NTP pada dua subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu Subsektor Peternakan sebesar 0,72% dan Subsektor Perikanan sebesar 0,57%,” kata Pudji dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Sementara itu, indeks harga yang diterima oleh petani (It) pada Oktober 2023, secara nasional It naik sebesar 1,67% dibanding It September 2023, yaitu dari 133,96 menjadi 136,19. Kenaikan It pada Oktober 2023 disebabkan oleh naiknya It di tiga subsektor pertanian, yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 2,91%; Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 1,15%; dan Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,96%. 

Sementara itu, It pada dua subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu Subsektor Peternakan sebesar 0,47% dan Subsektor Perikanan sebesar 0,28%.