Alex Wickham, Alberto Nardelli - Bloomberg News
Bloomberg - Stok pesawat tanpa awak (drone) milik Rusia dari Iran sepertinya sudah menipis. Ini terlihat dari penggunaan drone oleh Rusia di Ukraina yang berkurang dalam 10 hari terakhir.
Mengutip Bloomberg News, sejumlah pejabat Uni Eropa mengungkapkan sebelumnya lusinan drone biasa diterjunkan di fasilitas energi Ukraina. Namun sebagian besar drone ini bisa dijatuhkan oleh sistem pertahanan udara.
Kyiv mengungkapkan pada Desember 2022 Rusia telah menerima 250 drone dari Iran, tetapi informasi itu tidak dielaborasi lebih lanjut. Seorang sumber menyebut Rusia berupaya untuk mendapatkan pasokan drone tambahan dan berbagai persenjataan dari Iran dan sumber-sumber lain.
Pasokan drone yang berkurang terjadi jelang setahun serangan Rusia ke Ukraina. Pertempuran masih berlangsung sengit, utamanya di wilayah Timur, meski Rusia telah meningkatkan intensitas serangan.
Militer negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin ini mengandalkan drone dan misil untuk melemahkan infrastruktur Ukraina.
Namun bisa saja berkurangnya intensitas serangan akhir-akhir ini disebabkan oleh Rusia sedang menyimpan tenaga untuk gempuran selanjutnya. Negara-negara G-7 dan Uni Eropa berupaya untuk memotong pasokan senjata ke Rusia. Langkah ini dilakukan dengan berfokus kepada perusahaan-perusahaan yang diduga punya peran di bidang militer Rusia.
Uni Eropa tengah berdiskusi untuk memberi sanksi terhadap 7 entitas di Iran, termasuk yang terhubung dengan Garda Revolusi Iran.
“Kami mengajukan larangan ekspor untuk sejumlah komponen yang digunakan militer Rusia untuk misalnya drone, misil, dan helikopter,” tegas Ursula von der Leyen, Presiden Uni Eropa, pekan lalu.