Logo Bloomberg Technoz

BI Intervensi Tahan Kejatuhan, Tapi Rupiah Kian Lemah di Rp15.951

Mis Fransiska Dewi
01 November 2023 12:35

Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai pelemahan rupiah yang berlangsung sejak pagi tadi masih terkendali di tengah pelemahan mata uang Asia lain yang lebih dalam dibandingkan keterpurukan mata uang Indonesia.

BI berjaga di pasar untuk 'memperhalus' volatilitas nilai tukar dan memastikan ketersediaan valas di pasar. Namun, upaya itu sejauh ini masih belum mampu membawa rupiah menjauhi level psikologis. 

Pada pukul 11:38 WIB, Rabu (1/11/2023), nilai tukar rupiah semakin terperosok melemah di pasar spot dan menembus Rp15.951/US$, terlemah sejak April 2020. Rupiah dibuka tadi pagi di Rp15.930/US$ dan setengah hari ini bergerak rata-rata di Rp15.944/US$.

"Pelemahan rupiah masih relatif terkendali. Baht dan won melemah lebih tajam daripada rupiah. Tentu kami masuk pasar untuk smoothing dan memastikan keberadaan supply valas di market, dan saya melihat supply valas dari pelaku pasar masih sangat terjaga," kata Edi Sucianto, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia dalam pesan tertulis pada Bloomberg Technoz, Rabu (1/11/2023).

BI melihat pelemahan rupiah hari ini adalah karena penguatan dolar AS, terlihat dari mata uang Asia yang hampir semuanya juga melemah atas the greenback.