Reade Pickert - Bloomberg News
Bloomberg - Harga rumah bekas di Amerika Serikat (AS) turun selama 12 bulan beruntun. Tingginya bunga kredit membuat aktivitas di sektor perumahan kurang bergairah.
National Association of Realtors (NAR) mencatat, penjualan rumah tangan kedua di Negeri Paman Sam turun 0,7% secara kuartalan yang disetahunkan (annualized) pada Januari 2023 menjadi 4 juta unit. Ini menjadi yang terendah sejak 2010 dan berada di bawah konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan perkiraan 4,2 juta unit.
Mengutip Bloomberg News, rumah yang belum bisa dijual kini bertahan lebih lama di pasar alias tak kunjung laku. Calon pembeli sepertinya lebih memilih menunggu harga turun, bisa lebih murah. Harga rumah kian jauh dari jangkauan konsumen seiring Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) yang menaikkan suku bunga acuan secara agresif.
“Penjualan rumah sudah mencapai titik nadir dan bersiap tumbuh (bottoming out). Stok masih terbatas tetapi calon pembeli kini lebih punya posisi tawar. Rumah yang masih ditawarkan selama lebih dari 60 hari bisa dibeli dengan harga 10% lebih rendah dari harga aslinya,” ungkap Lawrence Yun, Kepala Ekonom NAR, dalam keterangan resmi.