Logo Bloomberg Technoz

Special Research

Oktober Jadi Bulan Terburuk Rupiah yang Nyaris Jebol Rp16.000/US$

Ruisa Khoiriyah
01 November 2023 12:00

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bulan Oktober menjadi bulan 'berdarah' bagi mata uang kebanggaan Indonesia, rupiah. Selama Oktober lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan terbesar secara bulanan sepanjang tahun ini. 

Menyambut bulan baru, rupiah belum mampu membalik narasi. Sampai siang ini, di pasar spot rupiah langsung terlempar lagi melemah ke Rp15.950/US$, sejalan dengan pelemahan valuta Asia menghadapi dolar AS, membawa rupiah selangkah lagi menjebol rekor psikologis di Rp16.000/US$.

Rupiah yang sempat keluar sebagai valuta Asia paling kuat di kala keperkasaan dolar AS sudah banyak merontokkan nilai mata uang negara-negara di kawasan, akhirnya benar-benar kehilangan semua return yang berhasil dibangun sepanjang 2023, bulan lalu.

Selama Oktober, nilai rupiah tergerus 2,78% point-to-point (ptp) dibanding posisi penutupan bulan sebelumnya. Itu menjadi penurunan bulanan terbesar tahun ini. Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate juga tercatat melemah 2,62% bulan lalu dengan pergerakan rata-rata di Rp15.748/US$.

Rupiah juga nyaris menjebol level psikologis Rp16.000 pada Oktober kemarin, akan tetapi ia tertahan intervensi bank sentral sehingga rupiah mencatat level terlemah di Rp15.940/US$ pada 27 Oktober, menjadi level terlemah rupiah setidaknya sejak April 2020 ketika pandemi Covid-19 baru pecah. Level terlemah rupiah sepanjang masa terjadi pada Maret 2020 di Rp16.575/US$.

Pergerakan nilai rupiah selama lima tahun terakhir (Bloomberg)