Dari data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, perusahaan tersebut mencatat kerugian sebesar 17 sen per saham dalam basis yang disesuaikan, dibandingkan dengan perkiraan rata-rata kerugian sebesar 33 sen. Kerugian kuartalan ini adalah yang pertama bagi Pfizer dalam lebih dari tiga dekade.
Penjualan penyuntikkan vaksin Covid booster-nya turun 70 persen menjadi US$1,31 miliar, sekitar US$200 juta lebih rendah dari ekspektasi analis, dan penjualan Paxlovid turun 97 persen menjadi US$202 juta, melebihi target hampir US$170 juta. Masih ada pertanyaan tentang prospek Paxlovid, serta apakah ekspektasi Pfizer untuk tingkat vaksinasi 17% dengan penyuntikkan Covid terbaru terlalu optimis.
Jalur Menuju Pertumbuhan
Seorang analisis di BMO Capital Markets, Evan Seigerman mengatakan sementara penjualan Covid yang merosot bukan sebuah kejutan yang besar. Masih ada pertanyaan tentang "jalur pertumbuhan yang berkelanjutan setelah pandemi Covid ditinggalkan."
Awal bulan ini, Pfizer setuju untuk mengambil jutaan dosis Paxlovid kembali dari pemerintah AS, yang seharusnya memungkinkan penjualan obat secara pribadi dengan harga lebih tinggi. Pfizer juga mengatakan bahwa mereka akan mengurangi sekitar US$3,5 miliar biaya di seluruh perusahaan, termasuk pemutusan hubungan kerja dan pengurangan biaya penelitian dan pengembangan. Perusahaan tersebut mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka akan menutup dua fasilitas di North Carolina sebagai bagian dari langkah-langkah tersebut.
Saham perusahaan tersebut hanya berubah sedikit pukul 15.15 di New York. Mereka telah anjlok 40 persen sepanjang tahun ini hingga penutupan hari Senin.
Perusahaan ini juga masih menunggu persetujuan regulasi AS untuk akuisisi seharga US$43 miliar terhadap perusahaan bioteknologi kanker Seagen Inc. Kesepakatan itu mendapat dukungan tanpa syarat dari regulator Uni Eropa, menunjukkan bahwa mungkin tidak akan menghadapi banyak pengawasan AS.
Pfizer masih berada di pasar untuk mengakuisisi lebih banyak perusahaan, kata Chief Executive Officer Albert Bourla kepada David Westin dalam segmen Wall Street Week di Bloomberg TV. Namun, tahun depan kemungkinan tidak akan melihat aktivitas deal besar karena perusahaan bekerja untuk menyerap Seagen.
"Kami ingin konsolidasi terlebih dahulu," kata Bourla, "mulai mengurangi beban sedikit."
Adapun obat-obatan lain dari Pfizer, seperti pengencer darah Eliquis nyaris melebihi perkiraan dengan penjualan sebesar US$1,5 miliar. Ibrance, pengobatan kanker payudara, memenuhi ekspektasi dengan penjualan sebesar US$1,24 miliar. Sejumlah penyuntikan untuk melindungi dari pneumonia berhasil melebihi perkiraan dengan penjualan sebesar US$1,85 miliar. Penjualan vaksin RSV baru Pfizer mencapai US$375 juta selama kuartal, tiga bulan pertama penuh di pasaran.
Para analis dengan cermat mengikuti perkembangan pil eksperimental Pfizer untuk obesitas, dananuglipron yang diharapkan akan menghasilkan data uji klinis tahap menengah tahun ini.
“Perusahaan mengharapkan data mengenai "pilihan formulasi terbaik" pada awal tahun depan, kata chief scientific officer Pfizer, Mikael Dolsten, dalam panggilan pendapatan.
Dolsen juga mengatakan, Pfizer juga memindahkan molekul kecil baru lainnya untuk mengobati diabetes tipe 2 ke dalam uji coba tahap awal. Pfizer sedang membangun platform baru di sekitar area GLP dan obesitas dengan beberapa mekanisme dan senyawa yang berbeda.
"Kami memiliki upaya yang cukup kuat di sini," kata Dolsen dalam panggilan tersebut.
(bbn)