“Bersamaan dengan itu, rilis data Non-Farm Payrolls (NFP) AS pada Jumat diprediksi akan memperlihatkan bahwa ekonomi AS telah menambah 175.000 pekerja pada Oktober, turun dibandingkan dengan angka penambahan 336.000 pada September,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Dari dalam negeri, S&P Global menerbitkan laporan aktivitas manufaktur yang diukur dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia sebesar 51,5 pada Oktober.
Dengan pencapaian tersebut, PMI di atas 50 mencerminkan sektor manufaktur sedang berada di zona ekspansi. Adapun aktivitas manufaktur Indonesia sudah 26 bulan berturut-turut menempati teritori ekspansi.
Akan tetapi, jika dibandingkan dari bulan sebelumnya, angka PMI manufaktur tersebut mencetak penurunan dari September yang mencapai sebesar 52,5.
PMI manufaktur RI sebesar 51,5 juga menjadi yang terendah sejak Mei atau dalam 5 bulan terakhir.
“Penurunan PMI disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan produksi. Meski masih solid, laju pertumbuhannya adalah yang terlemah dalam 4 bulan terakhir,” sebut keterangan resmi S&P Global.
(fad)