Logo Bloomberg Technoz

The Fed Umumkan Bunga Nanti Malam, Rupiah akan Bergerak Waspada

Ruisa Khoiriyah
01 November 2023 08:02

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini, Rabu (1/11/2023), terlihat akan kembali menghadapi beban yang bisa memberatkan langkah penguatan. 

Pergerakan rupiah akan dibayangi kehati-hatian pelaku pasar jelang pengumuman hasil pertemuan Federal Open Meeting Committee (FOMC) Federal Reserve dini hari nanti, setelah keputusan Bank of Japan telah memicu aksi jual di pasar surat utang.

Namun, animo investor yang terlihat kembali tinggi, terindikasi dari kenaikan nilai penawaran masuk dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) kemarin, memberi harapan mulai kembalinya modal asing masuk ke pasar domestik sehingga tekanan pada rupiah bisa sedikit termoderasi.

Pelaku pasar merespon keputusan bank sentral Jepang dengan ramai-ramai menjual surat utang Negeri Sakura itu dan menjatuhkan harga yen di level rekor terlemah dalam lebih dari 30 tahun di 152 per dolar AS dan memaksa intervensi otoritas. Sementara jelang FOMC the Fed, Amerika mencatat penurunan tingkat keyakinan konsumen ke level terlemah dalam lima bulan terakhir pada Oktober. 

Di sisi lain, biaya tenaga kerja secara tak terduga meningkat pada kuartal III-2023 menebalkan lagi sinyal kekuatan pasar tenaga kerja di negeri itu sehingga memberi ruang bagi the Fed untuk tetap melanjutkan pengetatan moneter dalam waktu lebih lama.