Dia mengelaborasi, selain akibat faktor biaya logistik dan bahan baku, penaikan harga acuan LCGC turut menimbang daya beli masyarakat dan inflasi. Dalam hal ini, pemerintah memastikan kenaikan tersebut tidak akan membebani kantong masyarakat.
Pada perkembangan lain, Agus juga menyampaikan Kemenperin akan fokus memperluas ekspor produk otomotif tahun ini, berkaca dari capaian sukses penetrasi produk mobil buatan Indonesia ke pasar Australia yang memiliki standar tinggi.
Di Indonesia, kekuatan industri otomotif nasional ditopang oleh 23 perusahaan yang memproduksi kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan total kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per tahun.
“Penyerapan tenaga kerja langsung di industri otomotif nasional telah mencapai 38.000 orang, serta penyerapan lebih dari 1,5 juta tenaga kerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut termasuk di sektor IKM [industri kecil menengah] bidang komponen,” ujarnya di sela Seremoni Ekspor Perdana Kendaraan Elektrifikasi Lokal Toyota dari Indonesia untuk Dunia, seperti dikutip dari pernyataan resmi kementerian.
Pabrikan mobil di Indonesia, lanjutnya, berhasil mengekspor produk completelly built up (CBU) sebanyak 473.000 unit sepanjang 2022, melesat 60,7% secara tahunan.
Secara nilai, capaian tersebut setara dengan pendapatan ekspor sejumlah US$5,7 miliar yang meroket 63,5% secara tahunan.
“Berdasarkan kinerja yang gemilang tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pembinaan di sektor otomotif dalam hal kinerja ekspor dalam bentuk CBU sudah berjalan sangat baik,” ujarnya.
Agus mencontohkan ekspor Kijang Innova Zenix produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Kendaraan tersebut telah memenuhi tingkat kandungan lokal sebesar 70%.
Sebagai salah satu eksportir mobil terbesar di Indoensia, kapasitas produksi annual TMMIN mencapai 320.000 unit kendaraan serta 440.000 unit mesin dan bagiannya, yang difabrikasi di empat pabrik di Karawang dan Sunter.
“Ekspornya pada 2022 mencapai 136.000 unit CBU, dengan total ekspor secara kumulatif sampai dengan 2022 mencapai lebih dari 2 juta unit CBU ke lebih dari 100 negara di Timur Tengah, Afrika, Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Timur, Amerika Latin, Oceania, dan Australia,” sebut Agus.
Sementara itu, total investasi Toyota yang sudah terealisasi sampai dengan 2022 mencapai Rp77,9 triliun, dengan komitmen tambahan sejumlah Rp27,1 triliun hingga 2026.
Untuk 2023, lanjutnya, TMMIN menargetkan ekspansi ekspor produk kendaraan terelektrifikasi yang dimulai dari pengapalan mobil hibrida produksi lokal. Kendaraan tersebut akan diekspor ke 27 negara, termasuk Australia, dengan jumlah 2.000 unit pada tahun ini.
“Hal ini membuktikan bahwa produk Indonesia mampu menembus pasar Australia yang terkenal memiliki spesifikasi yang ketat antara lain terkait dengan spesifikasi bahan bakar, spesifikasi emisi, dan spesifikasi keamanan,” jelasnya.
Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono mengatakan pada 2023 perusahaan menargetkan ekspor Kijang Innova Zenix sebanyak lebih dari 8.000 unit dengan komposisi 30% tipe HEV dan 70% tipe internal combustion engine (ICE) ke negara-negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah.
“Diharapkan, ekspor Innova Zenix ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun dengan target 17.000 unit pada 2025 untuk tipe hybrid dan konvensional,” tuturnya.
(wdh)