Selain profit taking, koreksi harga emas juga merupakan imbas dari sikap wait and see jelang rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve. Hasil rapat tersebut akan diumumkan pada Kamis (2/11/2023) dini hari waktu Indonesia.
Pasar berekspektasi Ketua Jerome Powell dan kolega akan mempertahankan suku bunga acuan di 5,25-5,5%. Mengutip CME FedWatch, kemungkinan ke arah sana adalah 98,3%.
“Potensi The Fed yang dovish akan positif bagi emas,” lanjut Meger.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas memang sedang bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 64,73.
RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset tengah dalam posisi bullish.
Akan tetapi, kenaikan yang sudah tinggi dalam sebulan terakhir membuat harga emas rawan terpangkas. Target koreksi terdekat ada di US$ 1.979/ons. Jika tertembus, maka ada risiko meluncur ke US$ 1,933/ons.
Sementara target kenaikan terdekat adalah US$ 2.006/ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik ke US$ 2.019/ons.
(aji)