Renggang dengan Jokowi, Apa Makna Sedih Terzalimi ala PDIP
Pramesti Regita Cindy
01 November 2023 04:15
Bloomberg Technoz, Jakarta - Narasi yang digunakan PDIP soal ditinggalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kian kencang. Belakangan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam pernyataannya juga menggunakan istilah yang emosional dengan menyebut kesedihan.
Hal itu dia tautkan menyangkut ketidaktaatan politik Gibran Rakabuming Raka yang menjadi bakal cawapres hingga rekayasa hukum yang menurut PDIP terjadi di putusan Mahkamah Konstitusi (MK) 'karpet merah' Gibran.
"PDI Perjuangan saat ini dalam suasana sedih, luka hati yang perih, dan berpasrah pada Tuhan dan Rakyat Indonesia atas apa yang terjadi saat ini. Ketika DPP Partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur Partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi. Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan Konstitusi. Pada awalnya kami hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, namun ternyata itu benar-benar terjadi," hal ini disampaikan Hasto melalui keterangan kepada media pada Minggu (29/10/2023).
Narasi bagai terzalimi itu dikomentari oleh pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Agus Riewanto. Menurutnya, ekspresi yang disampaikan PDIP cukup wajar mengingat partai itu cukup membesarkan nama Jokowi. Tak hanya Jokowi, anaknya yakni Gibran Rakabuming dan menantunya Bobby Nasution juga maju di pilkada dengan "kendaraan" PDIP.
"Jadi wajar kalau ada pernyataan PDIP demikian yang sakit hati, tidak bisa balas budi dan soal Jokowi tiga periode yang mengambil jalan meng-endorse putranya dan sebagainya, jadi itu wajar-wajar saja menurut saya," kata Agus saat dihubungi pada Senin (30/10/2023).