Logo Bloomberg Technoz

PGEO, kata Ahmad, sudah berpengalaman dalam mengelola proyek kredit karbon sejak 2011. "Listrik yang dihasilkan dari panas bumi ini memiliki jejak emisi karbon 10 kali lebih rendah dibandingkan pembangkit listrik dari sumber daya tak terbarukan,” ujar dia. 

Karbon kredit yang dihasilkan PGEO dihasilkan dari proyek Karaha Unit 1, Ulubelu Unit 3 dan 4, dan Lahendong Unit 5 dan 6. Sementara untuk Lumut Balai Unit 1 dan 2 saat ini masih dalam tahap verifikasi.  

Sementara itu, untuk perdagangan IDXCarbon, PGEO melibatkan proyek Lahendong Unit 5 dan 6 yang merupakan hasil kerja sama dengan PT Pertamina Power Indonesia (PPI), sejak April 2023. 

Penjualan karbon Pertamina Group ini dilakukan oleh PPI yang merupakan subholding Power & New Renewable Energy (PNRE). Sementara PGEO hanya berperan dalam menyediakan pasokan karbon yang dibutuhkan Investor di Bursa Karbon Indonesia. 

Sekadar catatan, dalam peluncuran perdana bursa karbon kemarin sekitar pukul 09.00, ada 13 transaksi (trade and order), dengan jumlah volume transaksi sebesar 459.914 tCO2e.

Adapun, harga pembukaan pasar reguler senilai Rp69.600. Transaksi itu naik pada saat penutupan yakni pukul 15.00 dengan harga penutupan pasar reguler senilai Rp77.000. Adapun, total volume 459.953 ton tCO2e dengan total transaksi sebanyak 22 transaksi, total pembeli 15 pengguna jasa, dan total penjual hanya satu pengguna jasa. Dengan demikian, total pengguna jasa (user) tercatat sebanyak 16 pengguna jasa.

(mfd/frg)

No more pages