Galit Altstein - Bloomberg News

Bloomberg, Dari restoran-restoran kecil hingga perusahaan teknologi dan ladang gas besar yang dijalankan oleh Chevron Corp., bisnis-bisnis Israel terguncang oleh perang melawan Hamas.

Banyak yang membandingkan penutupan-penutupan yang telah merugikan perekonomian negara senilai US$520 miliar ini dengan pandemi Covid-19, di mana sekolah, kantor, dan gedung-gedung yang dikosongkan atau dibuka hanya beberapa jam sehari. Israel mengerahkan 350.000 tentara cadangan sebelum melakukan serangan darat di Gaza, yang menguras sekitar 8 persen dari tenaga kerja.

Pemanggilan militer dan pembekuan sebagian perekonomian telah memicu penurunan aktivitas secara tiba-tiba, dan mengganggu segala hal mulai dari perbankan hingga pertanian. Menurut Mizrahi-Tefahot, salah satu pemberi pinjaman terkemuka di Israel, hal ini membebani pemerintah sekitar US$2,5 miliar setiap bulan. Bank sentral telah memperingatkan bahwa dampak ini akan memburuk seiring berlanjutnya konflik.

Israel menyatakan perang melawan Hamas ketika Hamas melakukan serangan di wilayah selatan pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.400 orang. Ribuan warga Palestina telah tewas dalam serangan udara balasan di Gaza, enklaf Mediterania yang dikuasai oleh Hamas.