Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memprediksi para operator SPBU akan kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, besok, Rabu (1/11/2023). Hal ini tetap terjadi meski harga minyak dunia sebenarnya tengah melandai atau turun.

Menurut dia, faktor utama yang memicu PT Pertamina dan perusahaan SPBU lainnya akan kembali mengerek harga BBM nonsubsidi adalah pelemahan nilai tukar rupiah. Saat ini, kurs rupiah berada pada kisaran Rp15.300-15.600 per dolar Amerika Serikat.

"Dengan demikian, kami memperkirakan pelemahan rupiah menjadi faktor yang meningkatkan harga BBM Nonsubsidi pada November ini," ujar Josua saat dihubungi, Selasa (31/10/2023).

Seladar catatan, perhari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka pada kisaran Rp15.873, atau menguat 11 basis point (bps) dibandingkan hari sebelumnya. Meski demikian, nilai tersebut menjadi yang terlemah sejak 2020. 

Meski demikian, kata Josua, ada kemungkinan sejumlah operator akan memberikan harga kompetitif. Selisih harga antarpengelola SPBU akan menjadi daya tarik atau tehnik marketing untuk menarik minat pasar.