Kemudian, PLTA Peusangan 1 dan 2 (88 MW), PLTA Merangin (350 MW) yang akan COD pada 2025, serta PLTA Batang Toru (520 MW) yang akan COD pada tahun 2026.
Ada juga PLTA Kayan dengan kapasitas 9.000 MW, PLTA Mentarang berkapasitas 1.375 MW yang masing-masing ditujukan untuk menyuplai listrik untuk industri Green Industrial Park atau Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI).
"Dengan memanfaatkan potensi besar tenaga hidro yang berlokasi di Papua, Pemerintah juga berencana untuk membangun area industri hidrogen hijau, yang akan dibangun di beberapa lokasi potensial, yakni Memberamo 1 (5.695 MW), Memberamo 2 (933 MW), dan Edi Valen (630 MW)," tandas Arifin.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengatakan bahwa Indonesia setidaknya memiliki sekitar 4400 sungai yang berpotensi dalam digunakan untuk menjadi sumber listrik energi baru dan terbarukan (EBT) melalui hidro atau air.
"Terkait dengan potensi hidro, Indonesia memiliki lebih dari 4400 sungai yang potensial, dan 128 di antaranya adalah sungai besar," ujar Jokowi saat membuka cara World Hydropower di Bali, dikutip melalui kanal resmi Sekretariat Presiden, Selasa (31/10/2023).
Selain itu, Indonesia sendiri memiliki potensi sumber EBT mencapai lebih dari 3.600 GigaWatt (GW), yang berasal dari energi surya, air, panas bumi, arus laut, hingga ombak.
(ibn/ain)