Namun, jokowi mengatakan bahwa potensi hidropower yang melimpah di indonesia saat ini tidak diiringi oleh lokasi yang strategis. Dengan kata lain, kawasan potensial itu masih jauh dengan pusat kebutuhan listrik dalam negeri, yang harus membutuhkan jalur transmisi.
"Namun pemerintah Indonesia telah membuat blue print percepatan jalur transmisi yang menyambungkan listrik dari lokasi hydropower ke pusat pertumbuhan ekonomi dan pusat industri, sehingga nilai kemanfataannya menjadi lebih tinggi."
Adapun saat ini, kata Jokowi, Indonesia sendiri memiliki potensi sumber EBT mencapai 3.600 GigaWatt (GW), yang berasal dari energi surya, panas bumi, arus laut, hingga ombak.
Namun, berdasarkan catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kapasitas terpasang potensi EBT di Indonesia saat ini baru mencapai 12,7 GW atau hanya 0,3% dari total potensi EBT.
Kapasitas tersebut merupakan hasil kontribusi dari PLT Air sebesar 6.738,3 MW, PLTBio 3.118,3 MW, PLT Panas Bumi 2.373,1 MW, PLT Surya 322,6 MW, PLT Bayu 154,3 MW , serta PLT Gasifikasi Batubara 30,0 MW.
(ibn/ain)