“Satu hal yang harus jelas bagi semua. Semakin banyak sistem [rudal] jarak jauh Barat tiba di Ukraina, semakin jauh kita akan dipaksa untuk menjauhkan ancaman dari perbatasan kita. Sudah jelas,” lanjutnya.
Jelang setahun invasi Rusia di Ukraina pada 24 Februari ini, pidato kenegaraan pertama Putin dalam hampir dua tahun ini berfokus pada upaya Moskow untuk mengarahkan kesalahan atas konflik kedua negara tersebut ke AS dan sekutunya, di mana dia mengklaim ketidakbertuhanan dan pedofilia telah menjadi "norma".
Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden akan mengadakan pembicaraan dengan Polandia di Warsawa dan dijadwalkan untuk menyampaikan pidato pada Selasa malam, menyusul perjalanan mendadaknya pada Senin (20/02/2023) ke Kyiv untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.
Biden mengatakan tujuan kunjungannya ke ibu kota Ukraina jelang satu tahun invasi Rusia ini adalah untuk menegaskan kembali komitmen pemerintahannya yang tak tergoyahkan dan tak kunjung padam terhadap demokrasi, kedaulatan, dan wilayah Ukraina.
AS telah berkomitmen mengalokasikan lebih dari 73 miliar euro (Rp 1.181 triliun) untuk Kyiv, menurut data yang dikumpulkan oleh Kiel Institute for the World Economy. Uni Eropa mengikuti dengan komitmen sekitar 55 miliar euro.
AS memberikan bantuan militer sekitar 44 miliar euro sejak Januari 2022, menurut data Pelacak Dukungan Ukraina terbaru dari institut tersebut, jauh melebihi komitmen dari negara lain. Inggris adalah donor terbesar berikutnya, menyumbang sekitar 5 miliar euro untuk peralatan militer ke negara tersebut.
(bbn)
