Dengan nilai US$1 miliar tersebut, IPO Amman Mineral bisa menjadi yang terbesar di Indonesia sejak Mitratel yang meraup US$1,3 miliar pada November 2021, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Indonesia telah menjadi pasar IPO paling aktif di Asia Tenggara sepanjang tahun ini dan menjadi tuan rumah kesepakatan yang bernilai sekitar US$656 juta.
Indonesia kemungkinan masih akan menjadi pasar IPO yang kuat untuk penawaran publik skala besar tahun ini. PT Pertamina Geothermal Energy dijadwalkan untuk listing di pasar modal Indonesia pada 24 Febuari 2023 setelah mengumpulkan dana yang ditargetkan senilali Rp9,06 triliun dalam penjualan saham pertama IPO mereka.
Bloomberg News sebelumnya melaporkan bahwa PT Nusantara Sejahtera Raya, operator jaringan bioskop terbesar di Tanah Air, Cinema XXI, juga sedang mempertimbangkan IPO untuk memperoleh dana US$1,1 miliar.
Amman Mineral memiliki total 25.000 hektare area konsesi dengan 17,5 miliar pon tembaga dan 23,9 juta ons cadangan emas, menurut situs resmi perusahaan.
Tambang Batu Hijau milik perusahaan, yang terletak di pulau Sumbawa, telah menghasilkan 8,78 miliar pon tembaga dan 8,7 juta ons emas sejak mulai beroperasi pada 2000.
Bloomberg News melaporkan pada 2019 bahwa Amman Mineral menjajaki listing untuk unitnya PT Amman Mineral Nusa Tenggara, yang mengoperasikan tambang Batu Hijau.
(bbn)