Sebelumnya, Chen sebenarnya ditunjuk dan bertanggung jawab untuk “menyelamatkan BlackBerry dan mengembalikan posisinya sebagai perusahaan perangkat software dengan keamanan siber dan teknologi Internet of Things (IoT) yang terdepan,” ujar Prem Watsa, pemimpin direksi BlackBerry, dalam sebuah pernyataan.
Beberapa minggu sebelum kontrak Chen akan berakhir, BlackBerry menyelesaikan tinjauan strategis dengan rencana penawaran umum perdana pada bisnis IoT, terpisah dari divisi perangkat software keamanan siber.
Analis industri Bloomberg Intelligence, John Butler, mengatakan bahwa kepergian Chen memungkinkan “seorang pemimpin baru hadir dengan membawa perspektif dan ide-ide segar” setelah perusahaan memisahkan bisnis IoT-nya.
Butler menandai bisnis keamanan siber yang sedang mengalami kesulitan sebagai “tantangan terbesar” sang CEO baru kelak.
Chen bergabung dengan perusahaan ini pada tahun 2013 ketika perusahaan teknologi asal Kanada telah meninggalkan pangsa pasar smartphone. Pada era sebelumnya smartphone BlackBerry begitu merajai pasar sebelum akhirnya ‘hilang’ karena banyak smartphone menggunakan sistem operasi buatan Apple Inc. dan Google.
Pada tahun 2016, perusahaan mengumumkan peralihannya dari mengembangkan perangkat hardware smartphone menjadi mengalihdayakan produk tersebut ke perusahaan China. Dan pada tahun 2020, BlackBerry keluar dari pasar tersebut untuk fokus pada segmen bisnis software.
Saham BlackBerry ditutup 6,4% lebih tinggi pada hari Senin waktu Toronto, Kanada.
(bbn)