Bloomberg Technoz, Jakarta - Anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), emiten PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), membukukan penurunan laba bersih imbas dari penurunan harga komoditas batu bara dan kenaikan sejumlah beban biaya-biaya.

Pada Senin (30/10/2023), harga batu bara di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 131/ons. Anjlok 3,11% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu sekaligus jadi yang terendah sejak pertengahan Juli.

Dalam sebulan terakhir, harga batu bara sudah anjlok 15,21% secara point-to-point. Sepanjang tahun ini, koreksinya mencapai 66,69%.

ADMR yang bergerak di sektor tambang batu bara ini sejatinya berhasil mencetak kenaikan pendapatan hingga 8% secara tahunan menjadi US$720,62 juta atau setara dengan sekitar Rp11,46 triliun, per 30 September 2023.

Kenaikan pendapatan ini sejalan dengan peningkatan angka berbagai beban pokok pendapatan mencapai 36% menjadi US$341,01 juta. Demikian juga dengan menurunnya rata-rata harga jual, atau Average Selling Price (ASP) batu bara sepanjang 2023 turun 21% pada penjualan yang di ofset.