Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) mengakhiri tren penurunan di tengah dihentikannya paylater Akulaku. Setidaknya, hingga pukul 11.02 WIB, harga telah bertambah 8 poin atau setara 3,81% ke level Rp218/saham.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (31/10/2023), BBYB sempat dibuka stagnan di level Rp210/saham pagi ini. Namun, harga perlahan naik hingga sempat menyentuh level tertinggi intraday di level Rp224/saham.

Sejauh ini, sebanyak 11,67 juta saham telah ditransaksikan. Nilai transaksi sebesar Rp2,54 miliar. Frekuensi yang terjadi sebanyak 838 kali.

Pergerakan hari ini berbeda dengan pergerakan sebelumnya. Pada perdagangan kemarin misalnya, saham BBYB ditutup di level Rp210/saham setelah dibuka di level Rp224/saham.

Meski demikian, harga saham BBYB masih mengakumulasikan penurunan 12.20% selama satu pekan terakhir. Sejak awal tahun, harga bahkan telah turun 66,51%.

Saham BBYB sedang diselimuti sentimen negatif yang berasal dari Keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melarang paylater PT Akulaku Finance Indonesia. Bank digital ini terafiliasi dengan Akulaku Finance.

Keduanya sama-sama dimiliki oleh Akulaku Silvrr Indonesia yang terafiliasi dengan Alibaba lewat Ant Group, perusahaan fintech yang didukung oleh pengusaha asal China Jack Ma. 

Keputusan pembatasan kegiatan bisnis buy now pay later (BNPL) atau paylater Akulaku Finance Indonesia efektif mulai 5 Oktober 2023. Sejak saat itu terjadi tren penurunan harga saham pada Bank Neo Commerce.

Pada penutupan pasar saham 5 Oktober, BBYB berada di harga Rp302 dan hari ini, Jumat 27 Oktober menyisakan harga Rp226. Artinya selama periode 22 hari ke belakang saham BBYB telah terjadi penurunan 25,16%.

(dhf)

No more pages