Data terpisah dari kementerian industri menunjukkan penjualan ritel turun tipis untuk pertama kalinya dalam tiga bulan di September, turun 0,1 perseb dari Agustus.
Data Selasa itu memberikan bukti bahwa sektor manufaktur Jepang terus mendukung pemulihan ekonomi negara itu berkat permintaan dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Nilai ekspor Jepang naik 4,3 persen dari tahun sebelumnya pada bulan September, mengalahkan perkiraan konsensus.
Produsen mobil Jepang memainkan peran besar dalam hal itu, dengan total pengiriman naik 27 persen. Sektor ini telah melaporkan penjualan yang kuat karena mereka mendapat manfaat dari perbaikan kondisi dalam rantai pasokan global.
Toyota Motor Corp. mengatakan pada Senin bahwa penjualan global naik 8,3 persen pada April hingga September dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Secara terpisah, data kementerian tenaga kerja menunjukkan pasar tenaga kerja Jepang semakin ketat, dengan tingkat pengangguran turun sedikit menjadi 2,6 persen. Aadapun data mengungkap terdapat 129 pekerjaan yang ditawarkan pada bulan September untuk setiap 100 pelamar.
Pasar tenaga kerja yang ketat diperlukan bagi kenaikan upah Jepang, yang merupakan komponen penting dalam siklus pertumbuhan positif yang ingin dicapai oleh Gubernur bank sentral (Bank of Japan) Kazuo Ueda dan Perdana Menteri Fumio Kishida.
(bbn)