Pada kesempatan terpisah, Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan massif penggunaan QRIS di Papua menunjukkan minat dan antusiasme masyarakat di Papua, karena transaksi menjadi lebih mudah dan cepat. “Tak hanya itu, BRI juga menjamin keamanan bagi nasabah selama bertransaksi menggunakan QRIS. Disamping itu, BRI juga telah melakukan verifikasi data sesuai standar operasional prosedur (SOP)”, tambahnya.
Andrijanto menambahkan bahwa peningkatan transaksi secara digital tersebut juga merupakan bagian dari perseroan mendorong pertumbuhan CASA. “BRI memiliki 2 (dua) strategi utama untuk mendorong penghimpunan CASA ke depan, yakni fokus pada retensi dan akuisisi. Untuk retensi, strategi BRI akan difokuskan pada transaksi digital, mengoptimalkan value chain nasabah wholesale, serta menggunakan big data untuk memaksimalkan peluang dari nasabah. Sedangkan untuk akuisisi, BRI akan menargetkan ekosistem bisnis serta merchant”, ungkap Andrijanto.
(tim)