Indeks S&P 500 memasuki koreksi teknis pada hari Jumat di tengah meningkatnya volatilitas dan angka inflasi yang lebih tinggi, dengan indeks tersebut ditutup 10% di bawah puncak baru-baru ini.
Para investor sekarang melihat data dari rilis pendapatan yang sedang berlangsung untuk menilai prospek keuntungan dan bagaimana para emiten mampu menahan tekanan seperti suku bunga yang lebih tinggi.
Ekspektasi soal laba perusahaan, menurut Wilson "terlalu tinggi untuk kuartal keempat dan 2024, bahkan dalam perekonomian yang berkinerja baik.”
Menurut dia kebijakan moneter dan fiskal tidak akan membantu situasi ini, sementara pergerakan saham yang lemah mencerminkan bagaimana soal pendapatan tetap berisiko bagi sebagian besar perusahaan.
Wilson mengatakan pasar saham memperhatikan bahwa dampak pengetatan moneter oleh bank sentral AS, The Federal Reserve baru mulai dirasakan di seluruh perekonomian, dengan saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga mencatatkan kinerja buruk dalam beberapa bulan terakhir sementara sektor-sektor defensif mulai berkinerja lebih baik.
"Latar belakang kinerja ini mencerminkan pasar yang semakin mengkhawatirkan pertumbuhan daripada suku bunga yang lebih tinggi dan valuasi itu sendiri," katanya.
(bbn)