Tahun ini Mitratel menargetkan laba bersih Rp2 triliun atau 12,4% dari tahun lalu sebesar Rp1,78 triliun. Anak usaha Telkom Group ini akan menggunakan strategi ekspansi infrastruktur menara dan fiber optik serta fokus meningkatkan produktivitas aset dan pengendalian biaya.
Kehadiran Starlink di Indonesia
Manajemen Mitratel juga berbicara tentang kehadiran Starlink milik Elon Musk di Indonesia. Ini merupakan perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi dengan menggunakan jasa satelit di orbit rendah Bumi.
Theodorus Ardi Hartoko satelit bukan hal baru dalam bisnis infrastruktur telekomunikasi. Bisnis ini sudah ada sejak dahulu dan jadi pelengkap untuk solusi Indonesia yang berbentuk negara kepulauan. Beberapa perusahaan telekomunikasi juga sudah memiliki satelit telekomunikasi.
Direktur Bisnis Mitratel Agus Winarno menambahkan pihaknya terus mengamati perkembangan Starlink dan pihaknya, melalui Telkom Group, telah melakukan kerja sama dengan Starlink untuk memanfaatkan teknologi perusahaan milik Elon Musk itu.
“Kami tetap mewaspadai Starlink. Jika bentuknya B2B (business to business) sudah kami lakukan. Bila bentuknya B2C (business to costumer) tentu tidak mudah karena ada lisensi yang harus didapatkan, ada juga soal frekuensi dan spektrum [yang harus mendapatkan izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika],” tambah Agus.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan membuka diri jika Starlink ingin memperluas operasinya di Indonesia. Namun perusahaan tersebut harus memiliki IP Address Indonesia agar pemerintah bisa menjalankan fungsi pengawasan sistem internet pada perusahaan tersebut.
(roy/dhf)