Saham SINI memimpin pada jajaran saham tercuan, meroket hingga 686% ke posisi Rp 1.985/saham (Perdagangan 20 Februari 2023 dengan data secara tahunan). Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan saham SINI adalah hadirnya dua pemegang saham baru dengan kepemilikan 30%.
Kedua pemegang saham baru tersebut PT Basis Energi Prima dengan kepemilikan sebanyak 57 juta lembar saham SINI. Lalu, Batubara Development Pte Ltd dengan kepemilikan 134,7 juta lembar saham pada November 2022.
Kenaikan harga saham SINI juga linear dengan pertumbuhan kinerja SINI. Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2022, SINI berhasil membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 316 miliar, tumbuh 24% secara tahunan. Emiten akomodasi ini berhasil mencatat laba bersih senilai Rp 2,71 triliun, naik tipis 1,1%.
Selanjutnya pada posisi kedua ada saham PANI yang berhasil melesat 634% secara tahunan. Posisinya kini di level Rp 1.165/saham. Adapun sentimennya adalah, gencarnya ekspansi PANI dalam sisi penjualan di bidang industri kemasan kaleng, serta anak perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan hasil perikanan.
Kini, ekspansinya terus berlanjut bahkan berinvestasi pada bidang real estate. Melalui pengambilalihan saham baru 51% Bangun Kosambi Sukses (BKS) atau 104 ribu lembar saham senilai Rp 6,5 triliun. Selanjutnya, BKS akan berinvestasi, dan mengembangkan bisnis lewat akuisisi 51% saham baru terbitan perusahaan real estate, PT Mega Andalan Sukses (MAS) dan PT Cahaya Gemilang Indah Cemerlang (CGIC). Masing-masing bernilai Rp 4,7 triliun dan Rp1,8 triliun.
Mendukung aksi tersebut, PANI sukses menerbitkan 13 miliar saham baru dengan aksi Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) pada 2022 kemarin. Hasil PMHMETD akan digunakan untuk rencana transaksi dan modal kerja perseroan.
Sementara itu, untuk BYAN dan RAJA, keduanya merupakan emiten yang bergerak pada sektor energi. BYAN merupakan emiten milik orang terkaya di Indonesia, Low Tuck Kwong. Ia menggenggam 20 miliar lembar saham, atau setara 60,96% kepemilikan saham BYAN. Sedangkan, RAJA merupakan emiten milik Hapsoro Sukmonohadi, suami dari Ketua DPR Puan Maharani, yang menguasai 1,2 miliar lembar saham, atau sebesar 28,51% dari modal ditempatkan dan disetor.
Secara keseluruhan kenaikan kedua saham BYAN dan RAJA mencapai ratusan persen ini. Pemicunya sentimen harga komoditas energi yang terus naik, khususnya harga batu bara, minyak mentah dan gas alam dunia sepanjang 2022.
Berdasarkan grafik harga batu bara acuan Ice Newcastle Coal Kontrak Oktober 2022 silam, terjadi kenaikan mencapai 200% dari harga US$ 157/ton di awal perdagangan pada 2022 dan mendekati level US$ 450/ton batu bara pada September 2022.
Maka tak heran, daftar tercuan pada 2022 kali ini diisi oleh jajaran saham-saham energi dengan kenaikan harga saham berkali-kali lipat.
(fad/wep)