Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah kompak dengan mayoritas mata uang Asia yang hari ini berjaya melawan keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS).

Nilai rupiah terhadap dolar AS meninggalkan zona Rp15.900-an dan sampai siang ini terpantau bergerak di Rp15.893/US$ di pasar spot, mengindikasikan penguatan 0,29%. 

Won Korea Selatan memimpin penguatan valuta Asia siang ini dengan melesat 0,36%, disusul ringgit Malaysia yang menguat 0,31%. Sementara rupee India dan yuan China menjadi mata uang Asia yang terpuruk hari ini melawan dolar AS.

Penguatan mata uang Asia hari ini disokong oleh perkiraan pelaku pasar akan langkah lanjutan bank-bank sentral di kawasan yang diprediksi akan kembali ke jalur pengetatan moneter. Indonesia mengawali tren kenaikan bunga dengan kejutan pekan lalu mengerek bunga acuan BI7DRR menjadi 6%, diikuti oleh bank sentral Filipina dan bank sentral Malaysia yang diprediksi akan menempuh langkah serupa.

Langkah mengerek bunga acuan bisa memicu yield obligasi naik dan pada akhirnya membantu memperlebar lagi selisih imbal hasil investasi dengan Amerika Serikat. Pelebaran lagi yield diharap dapat menstimulasi minat pemodal asing untuk kembali masuk ke pasar domestik.