Dorothy Ma - Bloomberg News

Bloomberg, Ini adalah kesempatan terakhir bagi Evergrande Group, pengembang paling berutang di dunia, untuk melakukan restrukturisasi utang usai pengadilan Hong Kong menunda sidang likuidasinya.

Hakim Linda Chan di Pengadilan Tinggi Hong Kong menunda persidangan hingga 4 Desember. Ini adalah penundaan kesekian kalinya sejak tahun lalu. "Ini benar-benar penundaan terakhir," kata Chan.

Ia mengatakan Evergrande harus memiliki proposal restrukturisasi yang konkret pada sidang berikutnya, jika tidak, pengadilan "sangat mungkin" mengeluarkan perintah likuidasi.

Saham Evergrande, yang diperdagangkan sebagai penny stock, menghapus kerugian sebelumnya yang mencapai 23% menjadi naik sekitar 5% di Hong Kong. Obligasi dolarnya di bawah 5 sen per dolar, menggarisbawahi betapa sedikit kreditur yang memperkirakan pemulihan.