Bloomberg Technoz, Jakarta - Imlek tahun ini akan menjadi sangat istimewa bagi warga China. Untuk kali pertama sejak pandemi Covid-19 meruyak, warga China bebas untuk bepergian dan mudik ke kampung halaman merayakan Tahun Baru Imlek.

Tahun baru China alias Imlek adalah hari libur terpenting bagi warga China. Seperti Idul Fitri di Indonesia, jelang Imlek, warga China yang merantau jauh dari kampung halaman akan berduyun-duyun mudik dan berkumpul bersama keluarga besar.

Ritual mudik Imlek di negara sebesar China dengan jumlah penduduk miliaran jiwa, tentu saja berlangsung luar biasa massif. Sebelum pandemi melanda, setiap jelang tahun baru Imlek ini, miliaran perjalanan terjadi. Tradisi itu terhenti saat pandemi 3 tahun terakhir di mana pemerintah China menerapkan kebijakan Zero Covid yang melahirkan restriksi ketat wilayah alias lockdown.

Keputusan pemerintah China menyudahi kebijakan tersebut secara dramatis telah meningkatkan gelombang wabah Covid-19 yang besar di saat hampir seluruh negara di dunia telah berhasil menjinakkan pandemi. Di tengah situasi seperti itu, bagaimana dampak mudik besar-besaran Imlek kali ini juga efeknya bagi perekonomian China yang tengah rapuh?

1. Apa itu Tahun Baru Imlek?

Tahun Baru Imlek juga disebut sebagai Festival Musim Semi, menandai awal dari kalender lunar China di mana ini dianggap sebagai waktu yang tepat untuk merayakan persatuan dan ikatan keluarga. Secara resmi, warga China mendapatkan tujuh hari libur mulai malam tahun baru yang jatuh pada tanggal 21 Januari tahun ini.