Budi pun mengapresiasi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang tidak menyia-nyiakan sisa 1 taun jabatannya untuk menyelesaikan satu tahap LRT. Dia pun berharap agar DPRD mempermudah pemberian anggaran angkutan massal kepada Pemprov DKI Jakarta.
“Karena berapa tahun pun kalau tidak ada niat pasti tidak akan terjadi. Kita ingat saat MRT sudah belasan tahun tidak pernah dimulai. Saat Presiden Jokowi pemerintah atau menjadi gubernur, itu dimulai,” kata Budi.
Ke depan, Budi –yang mewakili kehadiran Presiden Joko Widodo dalam acara groundbreaking pagi ini– berharap kegiatan antarmoda dapat menjadi perencanaan yang lebih matang di setiap provinsi, khususnya Jakarta.
“Katakan nanti berhenti di Pasar Pramuka, harus disiapkan antarmoda untuk menuju ke tempat yang lain. Saya yakin DKI punya dedikasi, DKI punya kemampuan finansial, dan DKI memiliki satu niatan baik yang bisa menjadi contoh di seluruh Indonesia.”
Saat dimintai konfirmasi seusai acara, Juru Bicara Kemenuhb Adita Irawati mengatakan kementerian belum dapat memastikan kapan proyek LRT Fase 1B tersebut ditargetkan rampung.
Menurutnya, proyek tersebut berada di bawah tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta selaku inisiator dan pemilik proyek. “Kemenhub [hanya mengurusi] terkait dengan regulasi, perizinan trase, dan pengujiannya saja,” tegasnya.
Akan tetapi, menurut RAPBD-P 2023 DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mendapatkan anggaran Rp2,4 triliun untuk mengerjakan proyek LRT Velodrome—Manggarai tersebut.
Proyek yang konstruksinya diharapkan rampung dalam 3 tahun atau 36 bulan itu akan memiliki 5 stasiun baru yang mencakup Stasiun Pemuda, BPKP, Pasar Pramuka, Matraman, dan Manggarai.
(wdh)