"Pada awalnya kami memilih diam. Namun apa yang disampaikan Butet Kartaredjasa, Goenawan Muhammad, Eep Syaifullah, Hamid Awaludin, Airlangga Pribadi dan lain-lain beserta para ahli hukum tata negara, tokoh pro demokrasi dan gerakan civil society, akhirnya kami berani mengungkapkan perasaan kami," imbuhnya.
Diketahui sebelumnya Butet Kertaredjasa yang awalnya mengaku mendukung Jokowi akhirnya menyampaikan kekecewaan usai putusan MK yang memberi karpet merah bagi Gibran. Videonya sempat viral. Lalu sejumlah tokoh juga menyampaikan keberatan soal hal ini kepada publik dalam berbagai kesempatan.
Hasto mengatakan, jangankan pihak luar partai, kader PDIP juga banyak yang tak menyangka kondisi ketidakpatuhan politik tersebut terjadi hingga adanya rekayasa yang dilakukan dilakukan di MK.
"Ketika DPP Partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi. Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga namun kami ditinggalkan," tutupnya.
(ezr)