"Washington meminta kami untuk tidak melakukan apa pun. Namun mereka tetap memberikan dukungan yang luas kepada Israel," ungkapnya.

"AS mengirim pesan ke Axis of Resistance (Poros Perlawanan) tetapi ikut merespons tanggapan yang jelas di medan perang," tambah Raisi, merujuk pada jaringan militan regional yang didukung Iran seperti Hamas hingga Hizbullah.

Di sisi lain, pihak AS telah mengancam akan membalas serangan jika Iran terus menyasar pasukannya. 

"Jika mereka menyerang lagi, kami akan merespons lagi," kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan dalam wawancara dengan Face the Nation CBS yang akan ditayangkan pada hari Minggu. 

"Dan kami selalu waspada, karena kami melihat ancaman yang meningkat terhadap pasukan kami di seluruh wilayah, dan melihat risiko meningkatnya konflik menyebar ke wilayah lain," katanya.

Israel meningkatkan operasi darat di Jalur Gaza setelah komunikasi di wilayah tersebut telah terputus. Mereka terus memberlakukan blokade, memutus pasokan listrik, air, dan bahan bakar, dengan hanya sedikit bantuan yang diperbolehkan masuk dari Mesir.

Otoritas kesehatan yang dipimpin oleh Hamas mengatakan bahwa lebih dari 7.000 warga Palestina tewas akibat serangan Israel. 

(del)