Bloomberg Technoz, Jakarta – Harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi berpotensi dievaluasi untuk kembali mengalami kenaikan pada 1 November 2023. Jika terjadi, ini akan menjadi kenaikan kali ketiga beruntun setelah PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Pertamax dkk. tiap awal bulan, selama dua bulan terakhir.

Pertamina sendiri sudah menaikkan harga BBM nonsubsidi awal bulan ini. Harga Pertamax, khususnya wilayah DKI Jakarta, naik menjadi Rp14.000/liter yang semula Rp13.300/liter. Adapun, Pertamax Turbo juga naik menjadi Rp16.000/liter dari semulanya Rp15.900/liter.

Shell Indonesia juga turut menyesuaikan harga produk BBM-nya. Dilansir dari situs resminya, Shell Super dibanderol Rp15.380/liter, Shell V-Power Rp16.350/liter, Shell V-Power Diesel Rp17.920/liter, sedangkan Shell V-power Nitro+ Rp16.730/liter bagi daerah Jabodetabek.

Adapun, harga minyak dunia terpantau mulai melandai pada perdagangan pagi ini, Senin (30/10/2023). Per pukul 09:08 WIB, harga minyak jenis Brent berhenti di US$89,46/barel, turun 1,12% dari penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Dalam sebulan terakhir, harga Brent turun 0,92% secara point to point (ptp).

Sementara itu, harga minyak jenis Light Sweet atau West Texas Intermediate (WTI) bertengger di US$84,43/barel, turun 1,11%. Selama sebulan ke belakang, harga WTI anjlok 2,57% ptp.