“Kami melihat ada kenaikan harga karena Israel terus maju di Jalur Gaza, dan sekarang ada risiko konflik bisa meluas. Kami melihat situasi bahwa harga minyak juga bisa naik karena tensi geopolitik,” kata Bart Melek, Direktur Pelaksana TD Bank.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), emas memang sedang bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 72,38.
RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset dalam posisi bullish. Namun perlu diperhatikan bahwa RSI di atas 50 artinya sudah tergolong jenuh beli (overbought). Ini membuat risiko koreksi harga emas lebih terbuka.
Target koreksi atau support terdekat ada di US$ 1.995/ons. Jika tertembus, maka harga bisa turun lagi menuju US$ 1.982/ons.
Target paling pesimistis atau support terjauh adalah US$ 1.933/ons.
Sedangkan harga emas sudah menembus target kenaikan atau resisten US$ 1.998/ons. Ini membuka ruang untuk naik lagi menuju US$ 2.010/ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik lagi ke US$ 2.019/ons.
Target paling optimistis atau resisten terjauh ada di US$ 2.039. Namun resisten ini sepertinya akan sangat kuat alias sulit ditembus dalam waktu dekat.
(aji)