Diduga akan ada juga invasi secara sembunyi-sembunyi yang dilakukan. Namun dikhawatirkan selanjutnya bahwa kelompok-kelompok yang didukung Iran termasuk Hamas akan semakin meningkatkan serangan di Timur Tengah. Bajal adanya perang yang lebih luas juga sudah diperingatkan oleh sekutu AS di Arab.
Presiden AS Joe Biden sendiri telah mengirimkan dua set kapal induk dan sistem pertahanan udara ke Timur Tengah tersebut dan menyiagakan ribuan tentara.
Sementara Netanyahu mengatakan akan meningkatkan operasi Gaza dengan pasukan, tank, artileri, dan pengeboman udara yang intens. Beberapa hari ini, internet dan komunikasi telah terputus di Gaza saat Israel mulai ambil kendali di bagian utara.
Namun menurut sejumlah analis, serangan darat Israel di Gaza bukanlah serangan skala penuh seperti yang diperkirakan banyak orang. Hal itu kata Amos Yadlin yang merupakan mantan Direktur intelijen Militer Israel.
“Ini adalah konflik dengan intensitas rendah. Ini bukan serangan kilat melainkan dilakjukan rinci," kata Yadlin.
Netanyahu dalam konferensi pers tak menerima gagasan bahwa invasi Gaza akan membahayakan sekitar 200 sandera yang ditahan oleh Hamas. Dia mengatakan tidak ada kontradiksi antara tujuan membebaskan mereka dan menghancurkan Hamas.
(bbn)