Logo Bloomberg Technoz

Namun pekan lalu, Bao Fan tiba-tiba menghilang dan membuat bingung para elit bisnis di China. Diduga hilangnya Bao Fan berkaitan dengan penyelidikan yang dilakukan oleh pemerintah.

China Renaissance telah menghubungi bank-bank tersebut, tetapi mereka tidak menerima permintaan untuk segera pembayaran pinjaman, menurut para sumber. Perusahaan ini memiliki 2,3 miliar yuan (Rp 5 triliun) pinjaman bank dan 4,97 miliar yuan fasilitas kredit pada akhir Juni, menurut laporan pendapatan terbaru mereka.

Ilustrasi Bendera China (SUmber: Bloomberg)

Perusahaan tersebut memperoleh kesepakatan untuk pinjaman sindikasi senilai US$ 300 juta pada Mei 2021, dengan beberapa lenders termasuk China Citic Bank International Ltd., China Merchants Bank, Bank of China Ltd., Huaxia Bank Co., Nanyang Commercial Bank Ltd. dan Shanghai Pudong.

Kesepakatan itu menetapkan bahwa jika Bao tidak lagi menjadi pemegang saham tunggal terbesar di China Renaissance Capital, atau tidak lagi menjadi ketua dewan di perusahaan, pemberi pinjaman utama dapat membatalkan komitmennya dan mewajibkan pembayaran kembali.

Perwakilan dari China Renaissance, Shanghai Pudong, Bank of Communications, Citic Bank, dan China Merchants Bank tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait hal ini.

Pihak berwenang belum memberikan komentar tentang keberadaan Bao Fan. China Reinassance mengungkapkan 16 Februari 2023 lalu bahwa mereka telah kehilangan kontak dengan Bao Fan, yang memicu saham mereka turun 28% keesokan harinya.

Seorang sumber mengungkapkan keluarga Bao Fan diberitahu bahwa Bao tengah membantu penyelidika. Menurut sumber itu, Cong Lin, mantan presiden perusahaan, telah terlibat dalam penyelidikan oleh pihak berwenang sejak September 2022.

Dalam banyak kasus bos yang hilang di China, orang yang hilang dinyatakan "membantu" menyelidiki korupsi. Perusahaan publik biasanya melaporkan bahwa mereka telah kehilangan kontak dengan bos mereka dan menyelidiki sendiri apa yang terjadi.

Belum jelas apakah hilangnya Bao menandai peningkatan pengawasan terhadap industri keuangan China. Pihak berwenang juga pada Jumat (17/02/2023) tiba-tiba mencopot kepala Partai Komunis Luo Xi dari perusahaan asuransi properti terbesar di negara itu, beberapa hari setelah kritik online bahwa ia mengkultuskan dirinya dengan meminta para karyawan mengulangi jargon yang disebarkannya.

Presiden China Xi Jinping telah meluncurkan penyelidikan anti-korupsi yang luas pada akhir tahun 2021 dengan menargetkan sektor keuangan negara senilai US$ 60 triliun, yang telah menjatuhkan puluhan pejabat.

(bbn)

No more pages