Logo Bloomberg Technoz

Hari Ini Bandara Kertajati Operasi Penuh, Kapan Bisa Balik Modal?

Dovana Hasiana
29 October 2023 07:10

Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka. (Tangkapan Layar Via Website bijb.co.id)
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka. (Tangkapan Layar Via Website bijb.co.id)

Bloomberg Technoz, Bandung - Direktur Utama Angkasa Pura II (AP II) Muhammad Awaluddin mengatakan, dua juta penumpang per tahun merupakan angka yang ideal bagi operator bandara untuk mencapai laba atas investasi (return on investment). Hal yang sama juga berlaku bagi Bandara Kertajati di Majalengka yang akan menerima pengalihan penerbangan komersial dari Bandara Husein Sastranegara pada Minggu (29/10/2023). 

Dengan kata lain, Bandara Kertajati harus memiliki sekitar 7.000 penumpang dengan total 70 penerbangan setiap hari agar AP II bisa meraih laba atas investasi (return on investment) alias balik modal tersebut. Diketahui per hari ini dimulai penerbangan komersial dari Kertajati untuk rute domestik dan internasional.

“Bandara Kertajati ini kapasitasnya 6 juta. Aturan umum yang tidak tertulis, traffic itu ideal buat sebuah operator bandara kalau dia menyentuh angka 2 juta. Jadi break event point-nya itu dengan cepat bisa investasi yang kembali. Dalam konteks return on investment, 2 juta traffic passenger setahun itu bisa memenuhi kriteria. Apakah Bandara Kertajati punya peluang itu? punya,”  ujar Awaluddin di kawasan Dago, Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (28/10/2023). 

“Dua juta (per tahun) berarti tidak kurang 1 hari sekitar 7.000. Kalau rata-rata pesawat misal 100 dengan utilization ratio 80%, berarti sekitar 70 penerbangan. Jadi 70 penerbangan dan tujuh ribu penumpang sehari, ya itu sudah memadai,” lanjutnya. 

Sayangnya, Awaluddin tidak menjelaskan perihal tenggat waktu yang ditargetkan agar jumlah penumpang di Bandara Kertajati bisa mencapai tujuh ribu per hari. Namun dia mengatakan optimistis bahwa Bandara Kertajati bisa digunakan sebagai bandara utama masyarakat di Jawa Barat.