Walaupun harus melalui perhitungan yang matang, Awaluddin mengatakan, revitalisasi memiliki kelebihan, di mana AP II sebagai operator tidak perlu mengeluarkan modal (capital expenditure) yang besar di awal dan bisa dilakukan secara bertahap.
Hal ini tentu berbeda dengan pembangunan terminal baru yang tentunya membutuhkan dana atau modal yang besar pada tahap awal pengerjaan.
Selain itu, revitalisasi juga dinilai solutif untuk meningkatkan kapasitas dari Bandara Soetta. Sebab, sebelumnya Terminal 2F hanya memiliki kapasitas sebesar 3 juta. Namun kapasitas itu bisa meningkat menjadi 8 juta dengan revitalisasi yang dilakukan.
“Kenapa dia bisa jadi 8 juta, karena dulu terminal 2F itu luasan space-nya hanya 36.000 meter persegi. Setelah direvitalisasi jadi 75.000 meter persegi itu kan setara dengan 1 mal kalau di Jakarta, mal-mal (ukuran) sedang. Jadi artinya memang luasannya menentukan untuk menambah kapasitas,” ujarnya.
Adapun keputusan untuk melakukan revitalisasi atau membangun terminal baru akan diputuskan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2024.
“Jadi nanti waktu RKAP 2024 itu sudah pasti bahwa kita akan melakukan dengan revitalisasi atau langsung menambah terminal baru,” ujarnya.
“Di tahun ini keputusan RKAP kita akan putuskan. Kan November kita masuk usulan budget proposal kita, terus kemudian disetujui, disepakati diketok, ya melalui keputusan internal ya jalan. Apapun itu,” lanjutnya.
Bila nantinya AP II dalam RKAP 2024 memutuskan untuk melakukan revitalisasi, Awaluddin melanjutkan, bukan berarti proyek pembangunan Terminal 4 dibatalkan.
“Terminal 4 bukan berarti dibatalkan, kalau misalnya revitalisasi, hanya digeser. Yang sebelumnya di depan, digeser ke belakang dan di depannya revitalisasi nya,” ujarnya.
Diketahui soal pembangunan Terminal 4 Bandara Soetta sudah mengemuka dan rencana pembangunan juga sempat dibahas pada pertengahan 2023 ini. Awaluddin pada Juni 2023 silam mengatakan AP II sudah menyiapkan dua desain yakni konseptual dan basic design. Namun BUMN itu menunggu arahan teknis dari pemerintah. Disebutkan bahwa permintaan Terminal 4 merupakan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
(dov/ezr)