Dia pendiri dan pemegang saham utama Alfa Group yang memiliki bank swasta terbesar di Rusia. Namun Fridman mendapatkan sanksi dari Inggris dan Uni Eropa pada 2022 lalu. Sementara AS memberikan sanksi kepadanya pada bulan Agustus ketika dia masih tinggal di London.
Fridman diketahui memiliki kewarganegaraan ganda yaitu Israel dan Rusia. Dia hengkang dari London pada awal bulan ini menuju Israel. Pria tersebut protes betapa sulitnya tingal di Inggris di bawah sanksi ketat. Dia pindah ke Israel tetapi kemudian kembali ke Moskow setelah adanya serangan militan Hamas ke Israel.
Fridman mengatakan, dia akan terus melawan sanksi dan pembatasan yang dia alami melalui semua jalur hukum yang memungkinkan. "Bahkan sampai tak ada lagi jalur hukum yang ada,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Dia menuding Inggris sudah mengangkangi azas praduga tak bersalah dan tidak adil.
“Hal ini akan membingungkan dan mengkhawatirkan bagi calon investor asing di Inggris, hak milik pribadi mungkin tidak lagi dipandang sebagaimana seharusnya," kata dia.
Fridman kemudian telah meminta izin untuk membayar biaya manajemen bulanan sebesar £30.000 ($36.401) serta pembayaran untuk saluran telepon internal, peralatan TV, dan biaya staf.
“OFSI bertindak rasional dan dalam batas wajar,” kata hakim dalam putusan yang diterbitkan Kamis yang menolak permintaan Fridman tersebut.
Disebutkan bahwa pemerintah Inggris sebelumnya telah mengizinkan miliarder tersebut melakukan pembayaran sekitar £1 juta untuk biaya-biaya kebutuhan yang dianggap mendasar dan pokok.
Sementara itu Badan Anti Kriminal Nasional Inggris telah menghentikan penyelidikannya atas dugaan penghindaran sanksi yang dilakukan Fridman. Penyidik badan itu sebelumnya melakukan penggerebekan besar-besaran di rumah sang miliarder.
(bbn)