Di antara yang tewas adalah manajer bar dan restoran yang konon mencoba menghentikan serangan dengan sebilah pisau daging, seorang penerjemah bahasa isyarat yang bermain dalam turnamen cornhole, dan seorang pensiunan berusia 76 tahun yang melatih liga bowling remaja yang sedang berlatih saat serangan terjadi. Tiga belas orang lainnya terluka.
Warga Lewiston dan kota-kota terdekat telah diinstruksikan untuk berlindung sejak penembakan terjadi, sementara tim polisi dan agen FBI menjelajahi area seluas lebih dari 700 mil persegi untuk mencari tanda-tanda tersangka penembakan. Tim penyelam melakukan pencarian di sekitar dermaga tempat mobilnya ditemukan.
Sekolah-sekolah di Lewiston dan Portland ditutup selama pengejaran terhadap Card berlangsung. Menurut Associated Press, Bates College di Lewiston membatalkan kelas-kelas bagi sekitar 1.800 mahasiswanya pada hari Jumat dan menunda pelantikan presiden kulit hitam pertama di sekolah itu.
Sebuah buletin yang dikirim kepada polisi di seluruh negara setelah penyerangan mengatakan bahwa Card telah dirawat di fasilitas kesehatan mental selama dua minggu selama musim panas setelah "mendengar suara-suara dan ancaman untuk menembak" sebuah pangkalan militer.
Penembakan itu menggegerkan negara bagian yang memiliki sekitar 1,3 juta penduduk tersebut. Menurut data dari Kepolisian Negara Maine, Maine hanya mencatat 29 kasus pembunuhan sepanjang tahun lalu.
"Semua masyarakat Maine ikut berduka atas keluarga yang kehilangan orang yang dicintai tadi malam," kata Gubernur Janet Mills dalam konferensi pers di Lewiston pada Kamis pagi. "Ini adalah hari yang kelam bagi Maine."
Meurut database yang dikelola oleh AP dan USA Today yang bekerja sama dengan Northeastern University, ini merupakan peristiwa penembakan massal ke-36 di Amerika Serikat tahun ini. Database tersebut mencakup setiap peristiwa penembakan massal sejak tahun 2006 yang melibatkan empat atau lebih korban, kecuali pelaku, yang tewas dalam jangka waktu 24 jam.
(bbn)