Logo Bloomberg Technoz

Pasar Tidak Percaya BI, Rupiah Hingga Obligasi Masih Melorot

Hidayat Setiaji
21 February 2023 12:26

Ilustrasi Rupiah dengan dolar AS (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah dengan dolar AS (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar keuangan Indonesia melanjutkan koreksinya hari ini. Analis menilai pelaku pasar tidak yakin dengan keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan.

Pekan lalu, Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat memutuskan untuk mempertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 5,75%. Keputusan yang sejatinya sesuai dengan ekspektasi pasar.

Namun memasuki pekan yang baru, pelaku pasar rasanya mulai ragu. Apalagi datang pernyataan bernada hawkish

Akhir pekan lalu, Presiden Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed Cleveland Loretta Mester menyebut dirinya melihat kemungkinan menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin (bps) dalam rapat bulan depan. Presiden The Fed St Louis James Bullard pun menyampaikan pandangan senada.

Berdasarkan konsensus yang dihimpun Bloomberg, para ekonom dan analis memperkirakan Federal Funds Rate naik 25 bps dalam rapat 15-16 Maret. Namun dengan pernyataan Mester dan Bullard, ada peluang The Fed akan lebih ‘galak’.