Amirabdollahian berbicara kurang dari sehari setelah AS mengatakan bahwa mereka telah melakukan serangan militer terhadap dua fasilitas Suriah yang terkait dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran yang telah digunakan untuk menyerang pasukan AS di wilayah tersebut.
Para pejabat AS mengatakan mereka tidak memiliki bukti bahwa Iran secara eksplisit memerintahkan serangan-serangan tersebut, tetapi mereka menganggap Iran bertanggung jawab karena mendukung kelompok-kelompok yang melakukan serangan tersebut.
Dia mengatakan kelompok-kelompok yang menyerang pasukan AS di Suriah dan Irak bertindak secara independen, dan belum menerima arahan dari Teheran.
“Mereka tidak menerima perintah apa pun dari kami, instruksi apa pun,” kata Amirabdollahian. “Pihak Amerika mengeklaim bahwa ini ada hubungannya dengan Iran. Kelompok-kelompok ini memutuskan sendiri secara independen.”
Perhatian juga terfokus pada kemungkinan hasil jika Israel melanjutkan invasi darat penuh ke Jalur Gaza dalam upaya untuk membasmi Hamas setelah serangan pada 7 Oktober oleh kelompok tersebut, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan Uni Eropa.
Serangan udara di Gaza telah menewaskan ribuan orang, dan pada Jumat Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata.
Para pejabat Barat khawatir bahwa pejuang Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon akan melancarkan serangkaian serangan yang dapat melumpuhkan pertahanan udara Israel.
PadaJumat, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan AS telah menyuarakan keprihatinannya terhadap Israel mengenai korban sipil dan kerusakan tambahan.
Amirabdollahian memperingatkan bahwa invasi darat akan berdampak buruk bagi Israel. Pasukan Pertahanan Israel telah meningkatkan serangan dalam beberapa hari terakhir, dan IDF mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat bahwa mereka sedang mempersiapkan “tahap operasi di masa depan” dengan memperluas operasi di lapangan.
“Pembukaan fron baru tidak dapat dihindari dan itu akan menempatkan Israel dalam situasi baru yang akan membuatnya menyesali tindakannya,” ujarnya. “Ini sudah mencapai titik ledakan. Segalanya mungkin dan semua lini depan bisa dibuka.”
Menteri luar negeri mengatakan dia menyarankan Hamas untuk membebaskan tahanan sipil yang ditahan oleh kelompok militan tersebut, yang sejauh ini telah membebaskan empat sandera. Negosiasi untuk puluhan orang lainnya yang masih disandera tampaknya terhenti pada hari Jumat, dan Israel memperingatkan masyarakat untuk tidak mempercayai laporan kemajuan.
“Kami belum mengirim pasukan baru ke Suriah atau wilayah lain di kawasan ini,” katanya. “Tapi kami tidak hanya melihat perkembangannya. Sesuai dengan kepentingan nasional kami, Republik Islam Iran akan mengambil tindakan.”
(bbn)