"Sebagai calon yang di-endorse Jokowi, Prabowo - Gibran pastinya akan mengkampanyekan keberlanjutan. Apalagi Gibran sebagai anak biologis Jokowi, pastinya akan mengamankan target-target pembangunan ayahnya. Dengan kata lain, bila Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres maka kemungkinan besar program-program saat ini akan berlanjut," ujar Zainal pada saat dihubungi, Jumat (27/10/2023).
Kartu baru Gibran ini akan menambah koleksi program kartu yang sebelumnya diterbitkan oleh Presiden Jokowi yaitu Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Program Keluarga Harapan, Kartu Beras Sejahtera, Kartu Sembako Murah, Kartu Indonesia Pintar Kuliah dan Kartu Pra-Pekerja.
Zainal menambahkan, pilihan Gibran untuk mengikuti program kartu Jokowi yang populis kian menunjukan pasangan ini berniat memanfaatkan dampak popularitas Jokowi dalam pilpres nanti.
"Coattail effect Presiden Jokowi memang menjadi kelebihan dari pasangan Prabowo - Gibran karena mereka mendapatkan limpahan paling besar daripada dua pasangan lainnya," kata dia.
Namun dia mengatakan bahwa coattail effect ini juga sangat dipengaruhi oleh ada tidaknya momentum politik 100 hari ke depan yang bisa mengubah peta elektabilitas para pasangan capres dan cawapres yang akan berlaga di pilpres 2024.
Gibran juga tampaknya berniat memanfaatkan suara kaum muda karena dia berulangkali menyebut milenial dalam program dan orasinya.
Data pemilih tetap KPU menunjukkan, pada Pemilu 2024 ada sekitar 204,8 juta pemilih dengan sebaran 66,8 juta atau 33,60 persen merupakan pemilih milenials, dan generasi Z sejumlah 46,8 juta jiwa atau sekitar 22,85 persen.
Sementara itu, kartu tambahan Gibran ini juga akan memerlukan anggaran APBN yang tidak sedikit.
Lalu bila merujuk pada Pilpres 2014 Jokowi berjanji KIS akan menjadi solusi bagi sedikitnya 19 provinsi pada termin pertama ia menjabat. Anggaran yang digelontorkan saat itu pun dicanangkan hingga Rp37 triliun. Angkanya pun membesar seiring lebih banyak provinsi yang mengakses. Data ABPN 2020 sekitar Rp48,8 triliun dianggarkan untuk KIS. Sedangkan untuk tahun 2023, APBN hingga Rp46,5 triliun digelontorkan untuk kartu andalan tersebut.
(ezr)