Kenaikan permintaan juga terjadi untuk pangan menjadi 898 ribu ton pada Agustus 2023 dari 853 ribu ton bulan sebelumnya. Adapun, konsumsi minyak sawit untuk oleokimia turun 2.000 ton pada rentang yang sama.
Dari sisi ekspor, total pengapalan CPO pada Agustus 2023 mencapai 2,07 juta ton atau turun sebesar 41% dari Juli 2023 yang sebanyak 3,51 juta ton.
"Penurunan ekspor ini lebih disebabkan oleh rendahnya produksi dan penyerapan dalam negeri yang tetap naik secara konsisten," jelas Mukti.
Dengan total ekspor tersebut, nilai ekspor yang dicapai pada Agustus 2023 diperkirakan mencapai US$1,68 miliar. Angka ini berada jauh di bawah nilai ekspor Juli 2023 sebesar US$2,91 miliar.
Dengan estimasi stok awal Agustus 2023 adalah 3,12 jut ton dengan produksi turun 11,5% dan konsumsi naik 15,9%, maka stok akhir minyak sawit Indonesia pada bulan tersebut diperkirakan sekitar 3,24 juta ton.
(dov/wdh)