Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut rupiah yang terus melemah semestinya menjadi alasan kuat mengapa harga BBM bersubsidi —khususnya Pertalite— terpaksa harus dinaikkan dari harga jual saat ini Rp10.000/liter, terlebih jika tren harga minyak dunia membandel di level tinggi melewati US$90/barel.
Akan tetapi, Bhima berpendapat pemerintah tentu memiliki pertimbangan politis untuk menjaga harga BBM bersubsidi tetap stabil hingga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 usai.
“Setidaknya sampai Februari 2024 ya, harga BBM akan tetap stabil, listrik dan LPG 3 kg juga sama. Tinggal dampak ke APBN-nya, apa pemerintah siap? Kuota dan alokasi anggaran subsidi energi pastinya tidak cukup,” ujarnya.
Menurut Bhima, setiap US$1 kenaikan harga Indonesian Crude Price (ICP) terhadap asumsi APBN 2024, maka belanja negara akan naik Rp10,1 triliun. Adapun, setiap Rp100/US$ rupiah melemah, belanja negara akan bertambah Rp10,2 triliun.
“Ya, kenaikan belanja Rp10,1 triliun ditambah Rp10,2 triliun kalau asumsi ICP dan rupiah meleset, di dalamnya terdapat pelebaran belanja subsidi energi,” terangnya.
Pertamina sendiri tercatat telah menaikkan harga BBM nonsubsisi jenis Pertamax, Pertamac Turbo, dan Dexlite sebanyak dua kali, yakni periode September dan Oktober.
Untuk September, jenis Pertamax mengalami kenaikan Rp1.100, menjadi Rp13.300/liter dari harga sebelumnya Rp12.400/liter. Pertamax Turbo naik Rp1.500, dari harga Rp14.400.liter menjadi 15.900/liter.
Untuk Dexlite dari Rp13.950 per liter menjadi Rp16.350/liter, begitu pula dengan untuk Pertamina Dex dari Rp14.350/liter menjadi Rp16.900.
Tidak berhenti di situ, per Oktober, perusahaan migas pelat merah itu kembali menaikkan harga BBM nonsubsisinya.
Harga Pertamax di wilayah Jabodetabek dipatok Rp14.000/liter atau naik Rp700 dari harga pada September 2023 sebesar Rp13.300/liter. Begitu pula jenis BBM Pertamax Turbo dipatok Rp16.600/liter atau naik Rp700 dari harga pada September 2023 sebesar Rp15.900/liter.
Harga Dexlite menjadi Rp17.200/liter, naik Rp850/literdari harga sebelumnya sebesar Rp16.350/liter. Adapun harga Pertamina Dex dipatok Rp17.900/liter atau naik Rp1.000 dari harga September 2023 sebesar Rp16.900/liter.
(wdh)