Sepanjang tahun 2023 tergambar saham Bank Neo Commerce mengalami tren penurunan dengan capaian rekor tertinggi Rp805, terjadi pada 2 Februari. Menariknya harga terendah year-to-date (ytd) terjadi Jumat kemarin ini jelang penutupan pasar di Rp222.
Jika dihitung saat posisi tertinggi hingga realisasi hari ini, maka saham BBYB telah kehilangan nilai 71,9%. Sepanjang tahun harga rata-rata BBYB berada di level Rp505.
William Wibowo, Analis dari Kanaka Hita Solvera mengamini keputusan OJK kepada Akulaku Finance memberi dampak signifikan bagi BBYB. Ia kemudian menghitung perkiraan harga terbaru untuk saham Bank Neo Commerce di masa mendatang.
"Saya pikir benar hal tersebut menjadi katalis negatif yang menyebabkan menurunnya harga BBYB," jelas William saat berbincang, Sabtu (28/10/2023).
"Secara teknokal harga BBYB masih berpotensi untuk melanjutkan downtred-nya, menguji support psikologis di 200 dan 178. Untuk resistance saat ini berada di level Rp272."
Agnes Fibri Triliana Dewi, Corporate Secretary Bank Neo Commerce mengklarifikasi bahwa pembekuan layanan paylater Akulaku Finance oleh OJK tidak memiliki dampak pada operasional perusahaan. Apa yang dialami Akulaku Finance juga tidak berpengaruh pada rencana rights issue Bank Neo Commerce lewat Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) VII BBYB.
Diketahui Bank Neo Commerce akan menerbitkan 5 miliar saham baru dengan nilai nomimal Rp100. Akulaku Silvrr Indonesia akan mengeksekusi seluruh haknya dalam aksi korporasi BBYB, bersama dengan Rockcore Financial Technology Co. Ltd.
BBYB dalam pengumuman resmi terkait rights issue menegaskan, “Jika saham baru yang ditawarkan dalam aksi korporasi ini tidak seluruhnya dibeli oleh pemegang saham perseroan atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional.” Saat pemegang saham tidak mengambil haknya maka porsi kepemilikannya akan terdilusi maksimal 29,34%.
(wep/dba)